Calon Peserta Pelatihan Mengetahui Orang Akan Mati, Ini Tanggapan Kiyai!

Kasyf Ilahi atau kasyf Syaithoni ?

Sekitar beberapa minggu yang lalu (awal Maret 2019), saya diundang panitia yang juga merupakan tokoh Agama untuk mengadakan pelatihan di salah satu Kabupaten di Palembang. Kami pun terbang dari Surabaya menuju Palembang terlebih dahulu, lalu berangkat ke lokasi pelatihan bersama-sama team KBRA Palembang. Perjalanan yang luar biasa seru, sebab jalanannya tanah becek dan super licin akibat hujan beberapa hari sebelumnya. Bahkan mobil kami sempat terjebak pohon besar. Alhamdulillah kami pun akhirnya sampai di lokasi dan sudah ditunggu tuan rumah dan beberapa tokoh agama lainnya yang juga pernah mengikuti pelatihan ruqyah selain KBRA.

Malam harinya kami diajak makan malam sekaligus ngobrol panjang lebar terkait roudown pelatihan dan juga pembahasan tawassuf oleh mereka yang juga orang-orang thariqah, saya pun berusaha mendengarkan dengan seksama dan berharap mendapatkan ilmu dari mereka. Salah satu dari mereka, menunjukkan ke saya buku tulisannya tentang dzikir hati, dan tercantum nama diri sepenulis itu sendiri di awal fatihah tawassulnya di lanjut para masyaikh thariqahnya.

Ketika saya hendak pamit istirahat karena sangat lelah sekali, tiba-tiba salah satu dari mereka yaitu yang menulis buku dzikir hati tersebut bertanya :

“Sebentar gus, saya mau bertanya..saya ini kalau ada orang mau meninggal kok saya bisa tahu ya…kadang orang itu mau meninggal 3 hari atau 7 hari saya bisa melihatnya dan itu benar terjadi…itu apa ya menurut jenengan ?”

Pertanyaan itu sebenarnya sudah ditanyakan sore sebelumnya. Namun saya hanya menjawab wa Allahu A’alam…namun beliau menanyakan kembali di saat banyak orang dari para tokoh yang merupakan panitia semuanya. Lalu ada para team KBRA Palembang yang hadir mendengarkan saat itu. Sehingga buruk sangka saya menangkap ada maksud lain di hatinya bertanya seperti itu. Spontan saya menjawab sambil menunjuknya…

“ Bukan dari salah satu enam lintasan di hati sampean yang memberitahukan tapi justru dari belakang sampean itulah yang memberitahukannya…dia jin turunan kakekmu…”. Jari telunjuk saya sambil menunjukkan daerah pinggang sebelah kanannya…tiba-tiba kyai itu berkata…:

“ Kok panas ya gus pinggang saya…”. Lalu oorang itu terdiam malu dengan wajah memerah…dan tidak lama ia keluar rumah dan muntah-muntah…
Lalu saya pamit masuk kamar untuk istirahat…saya yakin jin dalam tubuhnya itu pati marah dan dendam…

Besok paginya, acara pelatihan di mulai..namun orang itu yang tadi malam muntah-muntah dan reaksi panas di punggungnya tidak mau masuk ke ruangan pelatihan sama sekali. Sampai-sampai team KBRA Palembang menyuruhnya berkali-bali tapi tetap ia tidak mau masuk, namun sering ke kamar mandi untuk muntah.

Malam setelah pelatihan, salah satu sahabat orang itu menarik paksa orang itu tadi untuk menghadap saya..dengan niat untuk meruqyah orang tsb. Tapi saya tidak meruqyahnya hanya menyentuh bagian pinggang sebelah kananya, spontan orang itu muntah-muntah dan langsung kesurupan dengan teriakan yang keras dan penuh amarah. Saya pun bertanyam “ dari mana kamu, kiriman kah ?” jin itu menjawab dengan kasar, “ Jangan ikut campur…aku dari kakeknya…aku menjaga dia…”.

Besok paginya, diadakan ruqyah masal. Dalam ceramah itu saya ceramah tidak seperti biasanya, menyinggung banyak masyarakat di situ dan juga para tokoh agama di situ yg ikut hadir. Termasuk kyai semalam yang reaksi… di antara isi singgungan ceramah saya, “ Terapi Jasmani dan Olah Hati..ini motto kami, jangan cuma semangat menerapi jasad kita yang sakit, tapi terkadang hati kita dilupakan padahal sakitnya akut. Karena sakit jasad akan selesai ketika kita wafat namun jika hati kita yang sakit, maka terus akan dibawa sampai mati dan terus sampai di alam kubur dan lanjut di akherat..

Jangan berambisi ingin memimpin umat, ingin membersihkan umat dari jin dan setan, namun ternyata dalam tubuh kita masih ada jin apalagi setan dalam tubuh kita…semoga Allah meberikah hidayah kepada saya dan semuanya…Aamiin..

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*