Prosedur Penanganan KBRA untuk Kesurupan Masal di Sekolahan Dan Pesantren

(By : Kyai Ibnu Abdillah Al-Katibiy; Founder KBRA)

Jika telah terjadi kesurupan masal di sekolahan atau pesantren, maka prosedur penangnan yang harus dilakukan team KBRA jika dipanggil pihak sekolah atau pesangtren adalah :

1. Niat membantu dengan ketawakkalan (kepasrahan) penuh kepada Allah.

2. Niat penanganan sebagaimana niatnya para ulama shalih saat menangani hal seperti itu.

3. Meminta restu guru (konfirmasi)

4. Panggil team terdekat lainnya yang memiliki waktu luang untuk bersinergi.

5. Di perjalanan baca doa / tekhnik sebelum meruqyah yang sudah ada di buku panduan praktisi.

6. Ketika sudah sampai di lokasi, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah :

7. Tangani satu persatu siswa / i yang kesurupan

8. Tanyakan nama siswi / santri yang kesurupan kepada sahabat atau guru yang hadir di situ.

9. Pegang kepalanya dan panggil namanya dengan sungguh-sungguh.

10. Gunakan tekhnik pemanggil / penguat sukma yang telah diajarkan dalam pelatihan lanjutan.

Tekhnik ini sangat ampuh sekali dan sangat efektif dalam penanganan kesurupan masal agar tidak terjadi kesurupan yang menjalar.

11. Setelah sadar, siswi itu diberi minum air ruqyah dan harus dipindahkan dari ruangan tersebut ke ruangan yang jauh dari lokasi kesurupan. Dan harus ada kawan-kawannya yang menemaninya untuk selalu mengingatkan dia berdzikir dan istigfar dengan hati dan lisannya.

12. Lalu tangani siswi lainnya lagi yang masih kesurupan dengan cara yang sama.

13. Jangan dibacakan ayat al Quran secara jahr / keras pada saat kesurupan masal, karena mengakibatkan semakin frontal sehingga terjadi kesurupan masal. Tapi cukup panggil namanya, dan bacakan ayat al Quran secara siri sekiranya sisiwi itu saja yang kedengaran. Atau pandu dengan istighfar sampai sadar.

14. Kadang sangat diperlukan menotok daerah punggung dan tiga titik sukmanya agar jin bisa keluar lewat muntah (jika pasien perempuan, maka gunakan kaos tangan)

15. Ketika sudah berhasil maka bentengi pasien dengan wirid sakron atau wirid pembentengan lainnya.

16. Jika cara-cara di atas masih belum bisa efektif dan pasien masih belum sadar, maka gunakan tekhnik cara memanggil sukma, lalu ijazahkan kepada sukmanya itu surat *Al Fatihah*. Dan tuntun untuk membacanya. Insya Allah pasien sadar dengan idzin Allah.

17. Ada cara lain yang cukup ampuh, tapi tidak bisa dijelaskan secara umum di sini, karena cukup panjang untuk menjelaskannya dan diperlukan gambaran yang memahamkan.

18. Cari akar masalah dari kesurupan masal tersebut agar penanganan dan pembentengan lebih efektif lagi. Mungkin sisi emosional dan psikisnya yang harus diolah.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*