
Pertanyaan yang sangat penting dan mungkin mewakili penanya lainnya dari praktisi ruqyah yang terkadang muncul dalam praktik ruqyah maupun keseharian para salik yang diuji dengan adanya sihir.
Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini. Sebagian ulama, seperti Imam Jalaluddin As-Suyuthi, membolehkan korban sihir mendoakan keburukan kembali kepada penyihirnya. Dasarnya adalah firman Allah Taโala:
ููุง ููุญูุจูู ุงูููููู ุงููุฌูููุฑู ุจูุงูุณูููุกู ู ููู ุงูููููููู ุฅููููุง ู ููู ุธูููู ู
โAllah tidak menyukai perkataan buruk yang diucapkan secara terus terang, kecuali oleh orang yang dizalimi.โ (QS. An-Nisa: 148)
Di dalam kitab I’anah Ath-Thalibin disebutkan :
ุชูุจูู ูุงู ูู ุงูู ุบูู ูุฌูุฒ ููู ุธููู ุฃู ูุฏุนู ุนูู ุธุงูู ู ูู ุง ูุงูู ุงูุฌูุงู ุงูุณููุทู ูู ุชูุณูุฑ ูููู ุชุนุงูู { ูุง ูุญุจ ุงููู ุงูุฌูุฑ ุจุงูุณูุก ู ู ุงูููู ุฅูุง ู ู ุธูู } ูุงู ุจุฃู ูุฎุจุฑ ุนู ุธูู ุธุงูู ู ููุฏุนู ุนููู
” Perlu diperhatikan dalam kitab Al-Mughni disebutkan bahwa orang yang dizalimi boleh mendoakan keburukan untuk orang yang menzaliminya. Seperti yang dikatakan oleh Jalaluddin As-Suyuthi dalam tafsirnya tentang ayat “Allah tidak menyukai ucapan buruk yang diucapkan dengan terang-terangan, kecuali oleh orang yang dizalimi.” (QS. An-Nisa: 148). Artinya, orang yang dizalimi boleh memberitahukan tentang kezaliman yang dialaminya dan mendoakan keburukan untuk orang yang menzaliminya. (I’anah; 4/153)
Dalam kitab tafsir Al-Qurthubi disebutkan:
ููุงู ุงุจู ุนุจุงุณ ูุบูุฑู: ุงูู ุจุงุญ ูู ู ุธูู ุฃู ูุฏุนู ุนูู ู ู ุธูู ูุ ูุฅู ุตุจุฑ ููู ุฎูุฑ ููุ ููุฐุง ุฅุทูุงู ูู ููุน ุงูุฏุนุงุก ุนูู ุงูุธุงูู .
” Ibnu Abbas dan ulama lainnya mengatakan bahwa orang yang dizalimi boleh mendoakan keburukan untuk orang yang menzaliminya. Namun, jika dia bersabar, maka itu lebih baik baginya. Ini menunjukkan bahwa ada keleluasaan dalam jenis doa yang boleh dipanjatkan terhadap orang yang menzalimi “. (Tafsir Al-Qurthubi; 6/1)
Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda:
ูุงุชูู ุฏุนูุฉ ุงูู ุธููู ุ ูุฅููู ููุณ ุจูููุง ูุจูู ุงูููู ุญุฌุงุจ
โTakutlah kalian kepada doa orang yang dizalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah.โ (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, jika korban sihir berdoa agar keburukan kembali kepada pelakunya, doa tersebut berada dalam koridor syariat.
Banyak hizib ulama sufi yang memuat doa perlindungan dari orang zalim sekaligus doa keburukan bagi mereka. Misalnya dalam wirid Sakron tertulis doa :
๏บ๏ป๏ป ูู๏ปฌู๏ปขูู ๏บู๏ปฅู ๏บู๏บฃู๏บชู ๏บู๏บญู๏บ๏บฉู๏ปงู๏ปฐ ๏บู๏บดู๏ปฎู๏บู ๏ปฃู๏ปฆู ๏บ๏ปู๏บ ู๏ปฆูู ๏ปญู๏บ๏ปนู๏ปงู๏บฒู ๏ปญู๏บ๏ปู๏ปฎู๏บฃู๏ปฎู๏บตู ๏ปฃู๏ปฆู ๏บู๏บธู๏บฎู ๏บู๏ปญู ๏บทู๏ปดู๏ปู๏บ๏ปฅู ๏บู๏ปญู ๏ปญู๏บณู๏ปฎู๏บ๏บฑู ๏ปู๏บ๏บญู๏บฉู๏บฉู๏ปซู๏ปขู ๏ปู๏ปฒ ๏บ๏ปงู๏บู๏ปู๏บ๏บฑู ๏ปญู๏ปู๏ป ู๏ปฎู๏บู๏ปฌู๏ปขู ๏ปู๏ปฒ ๏ปญู๏บณู๏ปฎู๏บ๏บฑู ๏ปญู๏บู๏ปณู๏บชู๏ปณู๏ปฌู๏ปขู ๏ปู๏ปฒ ๏บู๏ปู๏ปผู๏บฑู ๏ปญู๏บู๏ปญู๏บู๏ปู๏ปฌู๏ปขู ๏ปฃู๏ปฆู ๏บ๏ป๏บฎูู๏บู๏ปู ๏บู๏ปู๏ปฐ ๏บ๏ป๏บฎูู๏บู๏บฑู ูุง ูู ุณูููู ููุทุน ููุง ูู ุฌุจู ูุทูุน
” Ya Allah, jika ada seseorang yang ingin berbuat jahat kepadaku, baik dari kalangan jin, manusia, atau hewan buas, baik dari manusia biasa, setan, atau bisikan jahat, maka tolaklah mereka dengan kehinaan, dan jadikanlah hati mereka dipenuhi dengan keraguan, dan tangan mereka dalam keadaan lemah, dan timpakanlah kebinasaan pada mereka dari kaki hingga kepala, sehingga mereka tidak bisa berjalan di tanah yang datar maupun mendaki gunung yang tinggi..”.
Dalam hizib Ikhfa tertulis doa :
ูุฑูู ูููุชู ู ููู ุจูุบูู ุนูููููู ุจูุณูููู ู ุงููู ูุณููููููู ุงูููุงูุชูู
” Dan aku lemparkan orang yang menzalimiku dengan anak panah Allah dan pedang-Nya yang mematikan..”.
Dalam hizib An-Nashr imam Abul Hasan Asy-Syadzili tercantum doa :
ุฃู ุชููุฌููุนููู ููููููุฏู ู ููู ูููุงุฏูููู ูู ูููุญูุฑููู ููู ููููุฑู ู ููู ู ููููุฑู ุจู ุนููุงุฆูุฏุงู ุนููููู ููุญูููููุฑูุฉ ู ููู ุญููููุฑู ูู ููุงููุนุงู ูููุง ููู ููู ูููุตูุจู ูู ุดููุจูููููุฉ ุงูุฎูุฏูุงุนู ุฅุฌูุนูููููู ูุง ุณููููุฏู ู ูุณูุงูุงู ุฅูููุง ููู ูุตููุงุฏุงู ูููุง ููุฃุณููุฑุงู ูููุฏููููููุง
“Jadikanlah tipu daya orang yang ingin menipuku kembali kepada dirinya sendiri, dan rencana jahat orang yang ingin berbuat jahat kepadaku kembali kepadanya. Jadikanlah lubang yang orang gali untukku sebagai tempat jatuhnya dirinya sendiri. Dan orang yang memasang jaring tipu daya untukku, jadikanlah dia terjebak di dalamnya, terjerat dan menjadi tawanan dihadapannya.”
Doa ini berisi permohonan kepada Allah untuk melindungi diri dari tipu daya dan kejahatan orang lain, serta meminta agar kejahatan tersebut kembali kepada pelakunya sendiri.
Doa-doa seperti ini menunjukkan bahwa โ๐ฆ๐๐ง๐ ๐๐ฆ๐๐๐ฅ๐ข๐ค๐๐ง ๐ค๐๐ณ๐๐ฅ๐ข๐ฆ๐๐งโ melalui doa adalah tradisi yang masih dalam koridor khazanah Islam, bukan dengan sihir, tetapi dengan senjata doa, hizib atau doa fakkus sihr, wa Allahu A’lam.
Leave a Reply