𝐁𝐢𝐦𝐛𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐚𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐏𝐫𝐚𝐤𝐭𝐢𝐬𝐢 𝐊𝐁𝐑𝐀, 𝘽𝙖𝙜𝙞 𝙋𝙖𝙨𝙞𝙚𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙈𝙖𝙨𝙞𝙝 𝘼𝙙𝙖 𝙂𝙖𝙣𝙜𝙜𝙪𝙖𝙣

𝐁𝐢𝐦𝐛𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐚𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐏𝐫𝐚𝐤𝐭𝐢𝐬𝐢 𝐊𝐁𝐑𝐀, 𝘽𝙖𝙜𝙞 𝙋𝙖𝙨𝙞𝙚𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙈𝙖𝙨𝙞𝙝 𝘼𝙙𝙖 𝙂𝙖𝙣𝙜𝙜𝙪𝙖𝙣

(Ibnu Abdillah Al-Katibiy, 10-05-2025)

Banyak praktisi yang bingung tindakan apa lagi yang harus ia lakukan kepada pasien-pasiennya yang tidak kunjung sembuh meski telah diruqyah berulang kali, meskipun tindakan medis juga intens dilakukan.

Praktisi perlu memperhatikan hal berikut ini dari tiga sudut : 𝙞𝙡𝙢𝙪 𝙧𝙪𝙦𝙮𝙖𝙝, 𝙧𝙪𝙝𝙞𝙮𝙖𝙝/𝙨𝙥𝙞𝙧𝙞𝙩𝙪𝙖𝙡 𝙙𝙖𝙣 𝙥𝙨𝙞𝙠𝙤𝙡𝙤𝙜𝒊𝙨.

𝗔. 𝗦𝘂𝗱𝘂𝘁 𝗣𝗮𝗻𝗱𝗮𝗻𝗴 𝗜𝗹𝗺𝘂 𝗥𝘂𝗾𝘆𝗮𝗵.

Ruqyah memang bentuk ikhtiar pengobatan nabawi untuk mengusir gangguan jin, sihir, ‘ain, dan lainnya. Namun, tidak semua gangguan selesai hanya dengan satu atau dua kali ruqyah. Kemungkinan penyebab belum sembuh :

1. 𝙂𝙖𝙣𝙜𝙜𝙪𝙖𝙣 𝙟𝙞𝙣 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙨𝙞𝙝𝙞𝙧 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙠𝙨 :
Bisa melibatkan perjanjian lama, khodam, sihir bertingkat (mustamir), jin pecinta, atau lebih dari satu jin.

2. 𝘼𝙙𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙞𝙣𝙩𝙪 𝙢𝙖𝙠𝙨𝙞𝙖𝙩 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙙𝙞𝙩𝙪𝙩𝙪𝙥 : Misalnya, masih suka ngerumpi, tontonan maksiat, buruk sangka, atau rumah yang tidak steril dari benda-benda mengundang jin (jimat haram, patung, bukhul sihir) dll.

𝟑. 𝐏𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐤𝐨𝐦𝐢𝐭𝐦𝐞𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐛𝐚𝐢𝐤𝐢 𝐝𝐢𝐫𝐢 : Misalnya masih malas salat, belum menjaga dzikir perlidungan harian, atau tidak menjaga wudhu.

𝟰. 𝗧𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗱𝗶𝗹𝗮𝗸𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗿𝘂𝗾𝘆𝗮𝗵 𝗺𝗮𝗻𝗱𝗶𝗿𝗶 : Terlalu menggantungkan pada peruqyah tanpa usaha pribadi.

𝗕. 𝗦𝘂𝗱𝘂𝘁 𝗥𝘂𝗵𝗮𝗻𝗶/𝗦𝗽𝗶𝗿𝗶𝘁𝘂𝗮𝗹

Ruqyah bukan sekedar ritual, tapi proses tarbiyyah batiniyyah (penyucian jiwa). Kadang Allah belum izinkan kesembuhan karena ingin hamba-Nya lebih dekat, lebih sabar, dan lebih bertawakal.

𝐊𝐞𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐲𝐞𝐛𝐚𝐛 𝐫𝐮𝐡𝐚𝐧𝐢 :

𝟏. 𝐇𝐚𝐭𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐲𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐛𝐚𝐭𝐢𝐧 : seperti iri, hasad, dendam, atau sombong.

𝟐. 𝐊𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐚𝐰𝐚𝐤𝐤𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐧 𝐡𝐮𝐬𝐧𝐮𝐳𝐡𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 : Pasien mudah kecewa, marah kepada Allah, atau tidak sabar.

𝟑. 𝐌𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐚𝐝𝐚 𝐠𝐚𝐧𝐠𝐠𝐮𝐚𝐧 𝐪𝐚𝐫𝐢𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐰𝐚𝐫𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐥𝐞𝐥𝐮𝐡𝐮𝐫 : Terutama jika dalam keluarga ada sejarah praktik sihir, perdukunan, atau pemujaan.

𝐂. 𝐒𝐮𝐝𝐮𝐭 𝐏𝐚𝐧𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐏𝐬𝐢𝐤𝐨𝐥𝐨𝐠𝐢𝐬

Kadang, setelah gangguan jin sembuh, efek trauma psikologis masih tertinggal. Ini sering diabaikan.

𝐁𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐟𝐚𝐤𝐭𝐨𝐫 𝐩𝐬𝐢𝐤𝐨𝐥𝐨𝐠𝐢𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐲𝐞𝐛𝐚𝐛 :

𝟏. 𝐆𝐚𝐧𝐠𝐠𝐮𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐜𝐞𝐦𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐏𝐓𝐒𝐃 akibat pengalaman spiritual atau serangan jin.

𝟐. 𝐒𝐮𝐠𝐞𝐬𝐭𝐢 𝐧𝐞𝐠𝐚𝐭𝐢𝐟 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐫𝐠𝐚𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐫𝐮𝐪𝐲𝐚𝐡 :
Pasien terlalu fokus pada gangguan, sehingga sugesti memperparah gejala.

𝟑. 𝐆𝐚𝐧𝐠𝐠𝐮𝐚𝐧 𝐩𝐬𝐢𝐤𝐨𝐬𝐨𝐦𝐚𝐭𝐢𝐤 : Sakit berpindah-pindah karena stres dan tidak stabilnya emosi.

𝟒. 𝐊𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐚𝐦𝐩𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐬𝐢𝐤𝐨𝐬𝐨𝐬𝐢𝐚𝐥 : Tidak ada support system yang menenangkan.

𝐊𝐞𝐬𝐢𝐦𝐩𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐍𝐚𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭 :

– Periksa apakah pasien benar-benar berikhtiar menyempurnakan taubat, salat tepat waktu, dzikir pagi petang, dan meninggalkan maksiat.

– Lakukan ruqyah mandiri rutin, bukan hanya mengandalkan peruqyah.

– Sterilkan rumah dari benda-benda yang tidak disukai syariat.

– Konsultasikan juga ke psikolog Muslim seperti kyai yang paham soal ini, karena sebagian gejala bisa berasal dari trauma atau psikosomatis.

– Bersabarlah, karena ruqyah adalah proses. Terkadang Allah memperpanjang jalan kesembuhan untuk menanamkan keimanan yang lebih kokoh.

Berikan Lembaran 𝑪𝒉𝒆𝒌𝒍𝒊𝒔𝒕 𝑹𝒖𝒒𝒚𝒂𝒉 𝑴𝒂𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝑺𝒑𝒊𝒓𝒊𝒕𝒖𝒂𝒍 untuk Mingguan atau Bulanan berikut ini, agar praktisi lebih mudah menganalisa dan pasein mendapatkan progress positif yang sighnifikan :

(File buku 𝗖𝗵𝗲𝗸𝗹𝗶𝘀𝘁 𝗥𝘂𝗾𝘆𝗮𝗵 𝗠𝗮𝗻𝗱𝗶𝗿𝗶 𝗱𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗿𝗯𝗮𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗦𝗽𝗿𝗶𝘁𝘂𝗮𝗹, sudah saya upload di group 𝗞𝗘𝗧𝗨𝗔 𝗞𝗕𝗥𝗔 𝗦𝗘 𝗡𝗨𝗦𝗔𝗡𝗧𝗔𝗥𝗔)